Sabtu, 01 September 2012

PENGARUH METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PERKEMBANGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAK SEMINARI GARUM 2011/2012 Karya Tulis ini Disusun untuk Memenuhi Mata Pelajaran Karya Tulis Ilmiah Oleh : Stevanus Danang Setiyono NIS : 1514 SEMINARI MENENGAH ST. VINCENTIUS A PAULO GARUM KEUSKUPAN SURABAYA 2012 HALAMAN PENGESAHAN Disetujui oleh Pembimbing Katarina Widaningsih, S.Pd. SEMINARI MENENGAH ST. VINCENTIUS A PAULO GARUM KEUSKUPAN SURABAYA 2012 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia rahmatNya yang tercurah melimpah dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah berjudul “Pengaruh Cara Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMAK Seminari Garum 2011/2012”. Penulisan karya tulis ini bermula dari pengamatan penulis akan metode mengajar guru yang berbeda-beda dalam penerapannya di kelas. Selain itu penulis juga mengamati bahwa metode mengajar yang diterapkan guru di dalam PBM di kelas mempunyai pengaruh yang cukup vital dalam perkembangan prestasi belajar siswa di kelas. Untuk melihat keterkaitan antara metode mengajar guru dengan perkembangan prestasi siswa, maka penulis menyusun karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini dapat terwujud berkat adanya petunjuk, bimbingan, kritikan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1. RD. Stefanus Cahyono, selaku rama Rektor, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menggunakan waktu pengetikan sampai pukul 23.00 WIB. 2. Ibu Katarina Widaningsih, S.Pd., selaku guru pembimbing penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. 3. Ibu Sisilia, selaku pengurus perpustakaan seminari yang membantu penulis dalam hal peminjaman buku referensi untuk Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Komunitas kelas XII SMAK Seminari Garum tahun ajaran 2011/2012, yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mengisi angket yang penulis sebarkan. 5. Komunitas kelas IV, yang membantu penulis dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan memberikan senyum, canda dan semangat kepada penulis. 6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah mendukung penyelesaikan karya tulis ini. Karya tulis ini sepenuhnya menjadi tanggung-jawab penulis. Tidak hanya sampai itu, di satu sisi penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih terdapat berbagai kekurangan. Untuk itulah segala kritik dan saran yang instruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Blitar, 11 Januari 2012 Penulis DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v ABSTRAK vii DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 3 1.5 Hipotesis 4 1.6 Batasan Masalah 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cara Mengajar 6 2.2 Prestasi Belajar 7 2.3 Metode Mengajar 8 2.4 Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) 14 2.5 Gaya Belajar 16 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 18 3.2 Metode Pengumpulan Data 19 3.2.1 Angket atau Kuesioner 19 3.2.2 Studi Kepustakaan (Dokumentasi) 20 3.3 Metode Analisis Data 21 3.4 Sistematika Penyajian 21 BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA 23 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa 32 5.2 Keterkaitan Antara Metode Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa 33 5.3 Metode mengajar yang ideal 35 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan 36 6.2 Saran 37 DAFTAR PUSTAKA 39 LAMPIRAN……………………………………………………………… 41 ABSTRAK Kata Kunci: Pengaruh, metode mengajar, perkembangan, prestasi belajar Alasan penulis meneliti Pengaruh Cara Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMAK Seminari Garum 2011/2012 adalah penulis melihat bahwa setiap guru mempunyai metode mengajar yang berbeda dengan guru lainnya, yang ideal bagi sebagian siswa dan kurang ideal bagi siswa lainnya. Masalah pokok yang dibahas dalam Karya Tulis ini adalah Pengaruh Cara Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMAK Seminari Garum 2011/2012. Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian deskriptif, yang menggunakan pendekatan kualitatif dalam menganalisis data yang telah diperoleh. Melalui proses penyebaran angket, dan studi kepustakaan yang telah dilakukan penulis, diperoleh data bahwa adanya keterkaitan antara metode mengajar guru dengan perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum serta terdapat berbagai macam metode mengajar yang diterapkan oleh para guru di SMAK Seminari Garum. Setelah mencocokkan rumusan masalah, landasan teori dan pemaparan serta analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa metode mengajar yang diterapkan oleh guru dalam PBM pberpengaruh terhadap perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. DAFTAR DIAGRAM DAN TABEL Halaman A. Daftar Diagram Diagram 4.1: Diagram pernyataan responden akan pengaruh metode mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar 26 Diagram 4.2: Diagram metode mengajar guru yang ideal menurut siswa 29 B. Daftar Tabel Tabel 4.1: Tabel pernyataan responden akan pengaruh metode mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar 26 Tabel 4.2: Tabel metode mengajar yang digunakan oleh guru di kelas XII SMAK Seminari Garum menurut siswa 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang persekolahan, para guru mengupayakan agar ilmu yang dimilikinya dapat tersampaikan dengan baik kepada murid-murid yang dibimbingnya. Banyak upaya yang dilakukan oleh bapak-ibu guru untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan cara penyampaian materi secara ideal1 kepada siswa dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Cara penyampaian materi dari bapak-ibu guru ke siswa ini lebih sering dikenal dengan istilah metode mengajar2. Dalam PBM, ada berbagai metode mengajar yang dipakai oleh bapak-ibu guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di kelas. Selain dapat menyampaikan materi pelajaran dan ilmu yang dimiliki, dengan metode mengajar yang ideal dari guru akan memampukan siswa berkembang dan berprestasi. Dengan metode yang ideal dan sesuai dengan kemampuan siswa serta sesuai dengan gaya belajar siswa, akan memampukan siswa lebih berprestasi dan lebih mudah dalam menangkap apa materi yang disampaikan oleh bapak-ibu guru di kelas dalam PBM. Alex Shiran dalam bukunya yang berjudul “Evaluating Students (hal. VII)” menyatakan bahwa, “Guru seharusnya mengikuti program pendidikan atau universitas selama beberapa tahun untuk mempelajari “aturan mengajar”, cara mengajar dan mengevaluasi siswa. Pengajaran dan evaluasi yang baik berdasarkan pada hasil penelitian data yang dikumpulkan selama bertahun-tahun dan untuk alasan ini, semua guru dalam semua program pendidikan guru mempelajari metode dan praktik mengajar yang sama, yang kelak mereka gunakan di kelas pada saat mengajar.” Berangkat dari uraian di atas, penulis ingin meneliti bagaimana “Pengaruh Cara Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMAK Seminari Garum 2011/2012”. Alasan penulis meneliti hal ini karena penulis melihat bahwa setiap guru mempunyai metode mengajar tersendiri, yang ideal bagi sebagian siswa dan kurang ideal bagi siswa lainnya. Alasan lainnya penulis melihat bahwa bermacam-macam cara mengajar yang digunakan oleh para guru dalam proses belajar-mengajar di kelas memiliki pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan prestasi belajar siswa didik selain pengaruh dari dalam diri pribadi (Internal) siswa didik dan dari luar diri (Eksternal) siswa didik. 1.2 Rumusan Masalah Masalah pokok yang dibahas dalam Karya Tulis ini adalah “Pengaruh Cara Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII SMAK Seminari Garum”. Masalah pokok tersebut penulis rinci sebagai berikut: 1.2.1 Bagaimana pengaruh cara mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum? 1.2.2 Bagaimana keterkaitan antara cara mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Mengetahui pengaruh cara mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. 1.3.2 Mengetahui keterkaitan antara cara mengajar guru dengan perkembangan prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi tiga sub-bab, yakni sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Bagi Guru 1.4.1.1 Guru mengetahui metode mengajar yang ideal dan efektif bagi siswa. 1.4.1.2 Guru mengetahui metode mengajar yang diharapkan oleh siswa, yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. 1.4.2 Manfaat Bagi Siswa 1.4.2.1 Siswa mengetahui bagaimana keterkaitan antara metode mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa di kelas. 1.4.2.2 Siswa dapat mengetahui metode-metode mengajar apa saja yang digunakan oleh guru dalam PBM di kelas. 1.4.3 Manfaat Bagi Penelitian Selanjutnya 1.4.3.1 Dapat menjadi referensi bagi penelitian yang selanjutnya, berkaitan dengan pengaruh metode mengajar terhadap perkembangan prestasi siswa di kelas. 1.5 Hipotesis Ho: Tidak adanya Pengaruh antara metode mengajar yang diterapkan guru dengan perkembangan prestasi siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. Hi: Adanya Pengaruh antara metode mengajar yang diterapkan guru dengan perkembangan prestasi siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. 1.6 Batasan Masalah Dalam karya tulis ini, pembahasan dibatasi hanya pada pengaruh antara metode mengajar yang diterapkan guru dengan perkembangan prestasi siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. Prestasi belajar yang dituliskan adalah prestasi belajar siswa kelas XII SMAK Seminari Garum semester gasal tahun ajaran 2011/2012. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cara Mengajar Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau struktur. Metode mengajar juga berarti strategi yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikan pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran tersebut dapat di tanggap dan dipahami, serta di gunakan oleh siswa dengan baik (Roestiyah, 1989)3. Dalam pemilihan metode belajar mengajar beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain adalah: (1) Sifat dari pelajaran, alat alat yang tersedia; (2) besar kecilnya ruang kelas atau tempat; (3) kesanggupan guru untuk mengajar; (4) banyak sedikitnya bahan dan tujuan pelajaran4. Alex Shiran dalam bukunya yang berjudul “Evaluating Students (hal. VII)” menyatakan bahwa, “Guru seharusnya mengikuti program pendidikan atau universitas selama beberapa tahun untuk mempelajari “aturan mengajar”, cara mengajar dan mengevaluasi siswa. Pengajaran dan evaluasi yang baik berdasarkan pada hasil penelitian data yang dikumpulkan selama bertahun-tahun dan untuk alasan ini, semua guru dalam semua program pendidikan guru mempelajari metode dan praktik mengajar yang sama, yang kelak mereka gunakan di kelas pada saat mengajar.” 2.2 Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai dan diperoleh siswa yang mengikuti program belajar-mengajar sesuai tujuan yang detetapkan (Mujiono, 1995). Tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Ada berbagai faktor yang internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa dan kemampuan siswa dalam menangkap materi yang diberikan guru dalam proses belajar mengajar di kelas dan dari buku paket yang dipelajari. 2.2.1 Faktor Internal Faktor intemal adalah faktor faktor yang berasal dari dalam diri anak, maupun faktor fisiologi dan psikologi. Faktor psikologi diantaranya kekuatan jasmani dan rohani. 2.2.2 Faktor Eksternal Faktor ekstemal adalah faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor eksternal dikelompokkan menjadi tiga yaitu : (1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga) (2) sekolah (metode belajar menyelesaikan tugas di rumah) dan (3) masyarakat (keadaan lingkungan masyarakat dapat mewarnai perkembangan dan pertumbuhan anak). (Slameto, 1995)5 2.3 Metode Mengajar6 Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru mempunyai metode mengajar yang berbeda dengan guru lainnya. Ada banyak metode mengajar yang bisa digunakan oleh para guru dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu metode mengajar pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang lain. Tiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan kelemahan masing masing. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup dan tidak monoton. Berikut disajikan beberapa metode mengajar yang digunakan oleh para guru dalam mengajar siswa di kelas. 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah metode memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu dan tempat tertentu. Dengan kata lain metode ini adalah sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ini disebut juga dengan metode kuliah atau metode pidato. 2. Metode Diskusi Metode diskusi adalah suatu cara mengajar dengan cara memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. 3. Metode Penugasan Suatu cara mengajar dengan cara memberikan sejumlah tugas yang diberikan guru kepada murid dan adanya pertanggung-jawaban terhadap hasilnya. Metode ini cukup membantu siswa dalam memperdalam materi yang telah diberikan dan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah disampaikan oleh guru di kelas. 4. Metode Latihan (drill) Suatu cara mengajar yang digunakan dengan cara memberikan latihan yang diberikan guru kepada murid agar pengetahuan dan kecakapan terentu dapat menjadi atau dikuasi oleh anak. 5. Metode Kerja Kelompok Kerja kelompok itu ada dua macam, yaitu: a. Kerja kelompok jangka pendek Kelompok ini dapat dilaksanakan dalam kelas dalam waktu yang singkat kurang lebih 20 menit. b. Kerja kelompok jangka menengah Dilaksanakan dalam beberapa hari karena adanya tugas yang cukup memakan waktu yang agak panjang. Kelebihan : Dapat memupuk rasa kerjasama. Suatu tugas yang luas dapat segera diselesaikan. Adanya persaingan yang sehat. Kelemahan : Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung kepada orang lain. Bila kecakapan tiap anggota tidak seimbang, akan rnenghambat kelancaran tugas, atau didominasi oleh seseorang. 6. Metode Proyek Metode mengajar dengan cara memberikan bermacam-macam permasalahan dan anak didik bersama-sama menghadapi masalah tersebut dan memecahkannya secara bersama-sama dengan mengikuti langkah-langkah secara ilmiah, logis, dan sistemastis. Metode ini disebut juga dengan metode pengajaran unit Tujuan metode ini adalah untuk melatih anak didik agar berfikir ilmiah, logis, dan sistematis. 7. Metode Tanya jawab Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi ada pula dari siswa kepada guru. 8. Metode Eksperimen Suatu metode yang dilakukan dalam suatu pelajaran tertentu terutama yang bersifat objektif, seperti ilmu pengetahuan alam, baik dilakukan di dalam/di luar kelas maupun dalam suatu laboratorum tertentuMetode pemahaman dan penalaran 9. Metode Kisah Atau Cerita Merupakan suatu cara mengajar dengan cara meredaksikan kisah untuk menyampaikan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. 10. Metode Tutorial Metode ini adalah cara mengajar dengan memberikan bantuan tutor. Setelah siswa diberikan bahan ajar, kemudian siswa diminta untuk mempelajari bahan ajar tersebut. 11. Metode Perumpamaan Suatu metode yang digunakan untuk mengungkapkan suatu sifat dan hakikat dari realitas sesuatu atau dengan cara menggambarkan seseuatu dengan seseuatu yang lain yang serupa. 12. Metode Praktek Metode mendidik dengan memberikan materi pendidikan baik menggunakan alat atau benda dengan harapan anak didik mendapatkan kejelasan dan kemudahan dalam mempraktekan materi yang dimaksud. 13. Metode Demonstrasi Metode ini adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesutau kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan yang sedang disajikan. Tujuan metode ini adalah memperjelas pengertian konsep atau suatu teori. 14. Metode Sosiodrama Suatu cara mengajar dengan cara pementasan semacam drama atau sandiwara yang diperankan oleh sejumlah siswa dan dengan menggunakan naskah yang telah disiapkan terlebih dahulu. Tujuan metode ini adalah Melatih keterapilan social Menghilangkan perasaan-perasaan malu dan renda diri Mendidik dan mengembangkan kemampuan mengemukakan pendapat Membiasakan diri untuk sanggup menerima pendapat orang lain 15. Metode Chunking (Menghafal) Metode chunking berfungsi untuk menyederhanakan apa yang harus kita lakukan. Penyederhanaan bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama ialah dengan memecah tugas besar menjadi tugas-tugas kecil atau menggabungkan tugas-tugas yang banyak dalam suatu daftar tindakan yang mudah dikelola. Cara kedua ialah dengan mengelompokan daftar panjang tujuan kita. Maksudnya sama, akan mempermudah pengelolaannya. Suatu contoh jika kita mempunyai banyak daftar yang harus dilakukan, mungkin akan membuat kita bingung, tetapi jika dikelompokkan akan lebih memudahkan kita mengelolanya dan membawa impak7 ke psikologis8 kita. 2.4 Kecerdasan Majemuk (Multiple Inlelligencess)9 Profesor Gardner yang telah menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Hal ini ingin menyampaikan kepada kita bahwa setiap manusia mempunyai kecerdasan yang berbeda dengan manusia lain. Hal inilah yang membuat seseorang mempunyai kelebihan di dalam bidang tertentu, misalnya melukis, bernyanyi dan berolahraga. Dalam hal ini kecerdasan majemuk dibagi menjadi 8 kecerdasan, yang mempunyai definisi dan kelebihan yang tidak sama antara kecerdasan yang satu dengan kecerdasan yang lainnya. Kecerdasan tersebut dibagi atas: 1. Kecerdasan Bahasa Kepekaan pada makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. 2. Kecerdasan Logika-Matematika Kemampuan untuk menangani relevansi/argumentasi serta mengenali pola dan urutan. Bentuk kecerdasan ini termasuk yang paling mudah distandarisasikan dan diukur. Kecerdasan ini sebagai pikiran analitik dan sainstifik, dan bisa melihatnya dalam diri ahli sains, programmer komputer, akuntan, banker dan tentu saja ahli matematika. 3. Kecerdasan Musikal Kepekaan terhadap pola titinada, melodi, irama dan nada/not. 4. Kecerdasan Kinestetik Tubuh Kemampuan untuk menggunakan tubuh dengan keterampilan dan memegang obyek dengan cakap. 5. Kecerdasan Spasial Kemampuan untuk mengindra dunia secara tepat, akurat dan menciptakan kembali atau mengubah aspek-aspek dunia tersebut. 6. Kecerdasan Natural Kemampuan untuk mengenali dan mengklasifikasi aneka spesies, flora dan fauna dalam lingkungan hidup. 7. Kecerdasan Interpersonal Kemampuan untuk memahami orang lain dan membina hubungan. 8. Kecerdasan Intrapersonal Akses pada kehidupan emosional diri sebagai sarana untuk memahami diri sendiri dan orang lain. 2.5 Gaya Belajar10 Seperti yang telah diungkapkan dalam sub-bab 2.4 bahwa setiap orang mempunyai kecerdasan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, begitu pula dengan gaya belajar. Setiap siswa mempunyai gaya belajar yang berbeda dengan siswa lainnya. Sehingga kemampuan antar siswa dalam menangkap materi pelajaran dari buku berbeda-beda. Ada siswa yang lebih cepat memahami materi dengan gerakan tubuh, ada yang lebih cepat memahami dengan mendengarkan, ada yang lebih cepat memahami dengan melihat dan menggambarkan. Dalam buku Quantum Learning, gaya belajar siswa dikelompokkan menjadi 3 gaya belajar yaitu gaya belajar Visual (belajar dengan cara melihat), gaya belajar Auditorial (belajar dengan cara mendengar) dan gaya belajar Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh). BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam karya tulis ilmiah ini, metode penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian deskriptif kualitatif11. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Prof. Dr. Lexy J. Moleong, M.A. adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, dimana penelitian ini meneliti obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa yang terjadi dimasa lampau maupun sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Semua data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian diuraikan dan dijelaskan dalam bentuk kalimat-kalimat verbal. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus12. Dalam karya tulis ini penulis mengambil populasi kelas XII SMAK Seminari Garum tahun ajaran 2011/2012. Alasan penulis memilih kelas XII karena kelas XII telah mengalami PBM bersama guru-guru di program kelas (IPA dan IPS) selama lebih dari 2 tahun. Jadi responden lebih mengenal dan memahami metode mengajar yang digunakan oleh guru-guru dalam PBM di kelas. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam Laporan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengumpulkan data-data dengan berbagai metode pengumpulan data. Dalam hal ini penulis menggunakan metode Angket atau Kuesioner dan Studi Kepustakaan (Dokumentasi). 3.2.1 Angket atau Kuesioner13 Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner digunakan untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Penulis menyebarkan angket kepada siswa kelas XII SMAK Seminari Garum tahun ajaran 2011/2012. Angket yang disebar terdiri atas 4 pertanyaan dan merupakan angket terbuka. 3.2.2 Studi Kepustakaan (Dokumentasi)14 Studi Kepustakaan adalah sebuah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan obyek penelitian yang diusung. Metode ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan obyek penelitian. Data yang diperoleh berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan agenda. Dibandingkan dengan metode penelitian yang lain, metode inilah yang paling mudah, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap ada, dan belum berubah15. Dalam proses penelitian dan penyusunan karya tulis ini, peneliti melakukan studi pustaka dengan mencari referensi dari buku-buku yang ada di perpustakaan sekomal milik Seminari Garum, dan meminjam buku referensi dari pembimbing karya tulis. Selain itu peneliti juga mengambil referensi dari browsing buku elektronik di internet. 3.3 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipakai dalam metode analisis data adalah pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang berusaha mengungkap kenyataan sosial masyarakat secara keseluruhan, utuh, dan tuntas sebagai satu kesatuan kenyataan. Dalam pendekatan kualitatif, data yang diperoleh berupa data-data dalam bentuk kalimat verbal atau non-angka. Dalam pendekatan kualitatif, data yang diperoleh berupa deskripsi, ungkapan, atau makna-makna yang tersirat. Dari data-data atau dokumen-dokumen yang telah diperoleh dari angket atau kuesioner dan studi kepustakan (dokumentasi) tersebut, penulis kemudian mencocokkan data hasil penelitian dengan data hasil studi pustaka untuk menarik suatu kesimpulan. 3.4 Sistematika Penyajian Bab satu berisi tentang pendahuluan, yang didalamnya diuraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian batasan istilah dan hipotesis. Bab dua berisi tentang landasan teori, yang berisi tentang landasan teori yang menjadi dasar pembahasan masalah yang diusung dalam laporan karya tulis ilmiah ini. Bab tiga berisi tentang metodologi penelitian, yang didalamnya diuraikan perihal jenis penelitian yang dipakai, metode yang dipakai dalam pengumpulan data, pengolahan data dalam penelitian dan sistematika penyajian. Bab empat berisi tentang paparan dan analisis data yang telah diperolehdari penelitian yang telah dilakukan, yang berkaitan dengan obyek penelitian yang dibahas dan Laporan Karya Tulis Ilmiah ini. Bab lima berisi tentang pembahasan mengenai permasalahan yang diambil dan diangkat dalam penelitian. Bab enam berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan hasil penelitian, serta berisi saran bagi guru, siswa, dan bagi penelitian selanjutnya, yang dirangkum dalam penutup. BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA Data Hasil Angket Siswa “ Apakah guru-guru mempunyai cara mengajar yang khas? Sebutkan.” Dari angket yang telah penulis sebarkan kepada siswa kelas XII SMAK Seminari Garum, diperoleh data tentang berbagai macam metode mengajar yang diterapkan oleh para guru di kelas XII SMAK Seminari Garum periode 2011/2012. Metode mengajar yang dipakai meliputi: 1. Mencatat di papan tulis (berupa catatan) 2. Metode Ceramah 3. Metode presentasi dengan menggunakan proyektor16 (LCD) 4. Metode diskusi kelompok 5. Metode penyampaian materi, kemudian dilanjutkan dengan latihan soal dan analisis soal-pembahasan 6. Metode peta konsep dan mind map 7. Metode praktikum 8. Metode tanya jawab 9. Metode jigsaw 10. Metode Chunking17 (menghafal) 11. Metode penugasan (pemberian tugas) 12. Metode cerita atau dongeng 13. Eksplorasi dari berbagai sumber (buku, koran-majalah, internet) Dari data angket yang telah diperoleh dari siswa kelas XII SMAK Seminari Garum, juga diperoleh data tentang penggunaan metode mengajar campuran. Metode mengajar campuran disini maksudnya adalah guru memakai lebih dari satu metode mengajar (bervariasi). Tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan dengan metode mengajar yang monoton. Sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan mampu menangka materi yang disampaikan oleh guru dalam PBM. “Bagaimana pengaruh metode mengajar yang diterapkan guru di kelas terhadap perkembangan prestasi belajar anda? Jelaskan secara singkat.” Dari angket yang telah penulis sebarkan, diperoleh data bahwa metode mengajar yang diterapkan oleh guru dalam PBM mempunyai pengaruh bagi prestasi siswa dan bagi kemampuan siswa menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Dalam hal ini responden menyatakan bahwa metode mengajar yang diterapkan guru dalam PBM di kelas mempunyai pengaruh baik positif maupun negatif bagi siswa. 1. Positif a. Meningkatkan prestasi belajar, dengan indicator nilai rapor bagus dan juara kelas. b. Memudahkan untuk menangkap dan memahami materi yang disampaikan guru. c. Membangkitkan semangat belajar siswa. d. Metode mengajar guru yang bervariasi akan mengurangi kemalasan dan kebosanan siswa. Sehingga otak menjadi fress dan siswa dapat belajar dengan tenang. e. Kekreatifan guru dalam mengajar menjadikan imajinasi dan pengetahuan siswa berkembang. f. Siswa semakin kreatif dalam mencari referensi dari berbagai sumber. Misalnya internet, majalah, Koran dan media elektronik. 2. Negatif a. Menurunkan prestasi siswa, apabila metode yang digunakan kurang sesuai dengan Multiple Inlelligences yang dimiliki siswa. b. Metode mengajar yang monoton menjadikan siswa mengantuk dan malas mencatat. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa metode mengajar yang diterapkan seorang guru mampu meningkatkan prestasi belajar sebagian siswa, namun metode mengajar tersebut dapat pula menurunkan prestasi belajar sebagian siswa lainnya. Guru yang kreatif akan menggunakan cara mengajar bervariasi agar siswa tidak bosan dan siswa dapat mengikuti PBM dengan sebaik-baiknya. Sehingga prestasi belajar siswa dapat berkembang dan pengetahuan siswa semakin berkembang. Berpengaruh Tidak berpengaruh 22 Responden 1 Responden Tabel 4.1: Tabel pernyataan responden akan pengaruh metode mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar Diagram 4.1: Diagram pernyataan responden akan pengaruh metode mengajar guru terhadap perkembangan prestasi belajar Dalam angket yang telah penulis sebarkan kepada 23 responden, 22 responden menyatakan adanya pengaruh dari metode mengajar yang digunakan guru di kelas terhadap perkembangan prestasi belajar mereka di kelas. Sedangkan 1 responden menyatakan bahwa metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam PBM di kelas tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan prestasi belajarnya selama ini. Prestasi belajar yang diraih selama ini bukan karena adanya pengaruh dari metode mengajar yang digunakan guru, tetapi karena gaya belajar dan daya eksplorasi yang dimiliki responden tersebut. “Bagaimana cara mengajar guru yang paling ideal, yang mampu mengembangkan prestasi belajar anda selama ini? Jelaskan.” No Metode Mengajar Responden No Metode mengajar Responden 1 Latihan (drill) 7 7 Perumpamaan 2 2 Mind Map-Peta Konsep 2 8 Praktek atau Praktikum 7 3 Eksperimen 3 9 Mencatat di papan 3 4 Kisah atau Cerita 1 10 Eksplorasi 3 5 Tutorial 2 11 Tanya Jawab 1 6 Presentasi (manual-memakai proyektor) 3 12 Analisis soal dan pembahasan 12 Tabel 4.2: Tabel metode mengajar yang digunakan oleh guru di kelas XII SMAK Seminari Garum menurut siswa Dalam angket yang penulis sebarkan kepada siswa kelas XII SMAK Seminari Garum, penulis memberikan daftar metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam mengajar di kelas XII SMAK Seminari Garum. Dari daftar metode mengajar tersebut, responden memilih dua metode mengajar yang paling efektif menurut responden. Dari data yang telah diperoleh dapat dibuat diagram sebagai berikut. Diagram 4.2: Diagram metode mengajar guru yang ideal menurut siswa. Berdasarkan diagram tersebut dapat diketahui bahwa metode mengajar yang paling ideal menurut siswa kelas XII SMAK Seminari Garum adalah Analisis soal dan pembahasan, praktek atau praktikum dan latihan (drill). Ketiga metode mengajar tersebut ideal menurut responden karena saat penelitian dilakukan, responden sedang dalam masa persiapan menghadapi Ujian Nasional 2012. Jadi responden lebih memerlukan banyak latihan soal, analisis soal serta pembahasannya. Dari data tersebut dapat diketahui pula bahwa setiap siswa kelas XII SMAK Seminari Garum merasa lebih cocok dengan metode mengajar dari guru tertentu yang membimbing mereka di kelas. Misalnya, seorang siswa lebih cocok dengan metode mengajar guru dengan mencatat di papan dan merasa kurang cocok dengan metode mengajar guru dengan tanya jawab. Karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk menangkap materi dari guru, hal ini juga mempengaruhi prestasi belajar yang diraih oleh masing-masing siswa. “Adakah faktor lain baik internal maupun eksternal, yang berperan dalam perkembangan prestasi belajar anda selama ini? Sebutkan.” Dari angket yang telah disebarkan kepada siswa kelas XII SMAK Seminari Garum, diperoleh data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prestasi belajar mereka selama menempuh pendidikan di SMAK Seminari Garum. Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi ada 2 yaitu faktor internal (dari dalam diri sendiri) dan faktor eksternal (dari luar diri mereka sendiri). a. Faktor Internal 1. Motivasi – self motivation 2. Tujuan hidup - cita-cita hidup 3. Mood 4. Kondisi fisik 5. Panggilan hidup 6. Semangat belajar 7. Minat – Bakat 8. Suggesti untuk berkembang. b. Faktor Eksternal 1. Motivasi – other motivation 2. Sarana – prasarana 3. Pembimbing dan guru 4. Persaingan. Dalam hal ini persaingan secara positif, bukan secara negatif. 5. Situasi dan kondisi lingkungan sekitar. 6. Dukungan dan pujian dari orang lain. 7. Materi pelajaran, baik dari buku maupun dari sumber lain. Dari data yang di atas dapat diketahui bahwa perkembangan prestasi belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal (dari dalam diri sendiri) dan faktor eksternal (dari luar diri mereka sendiri) yang dimiliki oleh masing-masing responden. Jadi selain metode mengajar guru dalam PBM di kelas, perkembangan prestasi siswa di dalam kelas juga dipengaruhi oleh faktor lain. BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Perkembangan Prestasi Belajar Siswa Dari paparan data pada bab IV dapat diketahui bahwa metode mengajar yang diterapkan guru di kelas mempunyai pengaruh positif dan negatif. Metode mengajar yang diterapkan guru di kelas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan membantu siswa dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Sehingga pengetahuan siswa lebih berkembang dan materi pelajaran semakin mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu, metode mengajar yang ideal memampukan siswa untuk mengembangkan imajinasinya dan menumbuhkan semangat siswa untuk belajar. Dengan metode mengajar guru yang bervariasi, akan mengurangi kebosanan dan kemalasan siswa dalam belajar, serta otak lebih fress saat mengikuti PBM. Metode mengajar guru di kelas bukan hanya memberikan pengaruh yang positif saja, namun ada juga pengaruh negatif yang diakibatkan oleh metode mengajar guru yang kurang ideal. Dengan metode mengajar yang kurang ideal menjadikan siswa kurang bersemangat dalam mengikuti PBM di kelas. Sehingga menurunkan prestasi belajar yang diperoleh siswa dan kemampuan siswa menangkap materi yang disampaikan oleh guru menjadi terhambat, akibatnya pengetahuan siswa kurang berkembang dengan baik. Selain itu, metode mengajar guru yang monoton menjadikan siswa mengantuk dan bermalas-malasan dalam mengikuti PBM di kelas. Setelah mencocokkan antara landasan teori, pemaparan data dan analisis serta pembahasan, penulis membenarkan hipotesis (Hi) yang menyatakan adanya pengaruh antara metode mengajar yang diterapkan guru dengan perkembangan prestasi siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. 5.2 Faktor Internal yang Mempengaruhi Perkembangan Prestasi Belajar Siswa “Yakinlah dengan kemampuan anda mengajar dan kemampuan siswa anda belajar, maka akan terjadi hal-hal yang sangat menakjubkan dalam prestasi belajar siswa anda”18 Kesesuaian antara cara atau metode mengajar guru dan gaya belajar yang sesuai dengan Multiple Inlelligences19 yang dimiliki siswa, akan memampukan siswa dapat belajar dengan nyaman, baik dan efektif. Sehingga anak dapat lebih cepat menguasai materi dan mengerti pelajaran yang diberikan guru di kelas. Bukan hanya itu, dengan kesesuaian tersebut anak juga mampu meningkatkan prestasi belajarnya di kelas, bahkan menjadi juara kelas. Kadang-kadang prestasi belajar siswa menurun karena kekurang-sesuaian antara cara atau metode mengajar, gaya belajar dan Multiple Inlelligences yang dimiliki siswa. Hal ini terjadi karena masing-masing siswa tidak mempunyai gaya belajar dan Multiple Inlelligences yang sama antara yang satu dengan yang lainnya. Bukan hanya siswa tapi bapak ibu guru juga mempunyai metode mengajar yang tentunya berbeda dengan guru lainnya. Hal ini dikarenakan materi yang diberikan berbeda dan kemampuan guru mengajar juga berbeda. Inilah yang menyebabkan perbedaan kemampuan menangkap materi oleh masing-masing siswa. Sehingga ada siswa yang lebih menguasai mata pelajaran tertentu dan kurang menguasai mata pelajaran yang lainnya. Selain itu masing-masing siswa mempunyai Multiple Inlelligences yang berbeda antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Perbedaan ini pulalah yang mengakibatkan perbedaan kemampuan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan guru dalam PBM di kelas. Multiple Inlelligences yang dimiliki seseorang sejak ia masih kecil dan hal ini juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, serta pergaulan yang dialami seseorang dalam proses pencarian jati diri. Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa metode mengajar guru sangat erat kaitannya dengan prestasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya ialah gaya belajar siswa. Apabila metode mengajar guru tidak atau kurang sesuai dengan gaya belajar siswa maka perkembangan prestasi siswa menjadi kurang maksimal. 5.3 Metode Mengajar yang Ideal Setiap siswa tentunya mengharapkan agar metode mengajar yang diterapkan guru dalam PBM di kelas sesuai dengan Multiple Inlelligences dan gaya belajar mereka masing-masing. Namun setiap siswa mempunyai Multiple Inlelligences dan gaya belajar yang berbeda antara yang satu dengan yang lain, sehingga guru tidak mungkin akan menerapkan metode mengajar yang berbeda-beda kepada setiap siswa. Hal inilah yang mendorong guru untuk mempertimbangkan metode mengajar yang apa yang akan diterapkan dalam PBM di kelas dengan siswa yang mampunyai Multiple Inlelligences dan gaya belajar yang berbeda. Untuk itulah guru dituntut untuk menemukan metode mengajar yang ideal bagi seluruh siswa di kelas. Ada berbagai macam metode mengajar yang bisa digunakan oleh para guru dalam mengajar di kelas. Selain itu guru juga dapat menerapkan lebih dari satu metode mengajar yang ada. Tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Sehingga prestasi belajar siswa lebih meningkat dan siswa lebih cepat dalam menangkap materi pelajaran dari guru. Dalam Proses Belajar Mengajar di SMAK Seminari Garum, beberapa guru telah menerapkan beberapa metode mengajar dalam PBM di kelas. Hasil dari penerapan variasi metode mengajar ini dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam PBM di kelas serta meningkatkan prestasi belajar yang diperoleh siswa dalam PBM. BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan latar belakang, landasan teori, data yang diperoleh serta pembahasannya dapat diambil kesimpulan bahwa metode mengajar yang diterapkan oleh guru dalam PBM di kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan prestasi belajar siswa dan dalam kemampuan siswa menangkap materi yang disampaikan oleh guru di kelas. Dalam kenyataannya, tidak setiap metode mengajar guru dapat dipahami dan sesuai untuk masing-masing siswa tetapi metode mengajar tertentu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan kemampuan menangkap materi pelajaran yang disampaikan guru di kelas, sedangkan beberapa metode mengajar yang digunakan guru di kelas justru menurunkan prestasi belajar dan kemampuan menangkap materi pelajaran yang disampaikan guru dalam PBM di kelas. Dan untuk mengatasi hal tersebut, beberapa guru menggunakan variasi metode mengajar dalam PBM di kelas dengan tujuan agar siswa tidak bosan dengan metode mengajar yang monoton dan kemampuan siswa menangkap materi pelajaran yang disampaikan akan lebih baik dan maksimal. Dalam praktek mengajar di kelas, ada berbagai macam metode mengajar yang diterapkan guru dalam PBM di kelas. Macam-macam metode mengajar tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga tidak semua metode mengajar mampu meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Setelah mencocokkan antara landasan teori, pemaparan data dan analisis serta pembahasan, penulis membenarkan hipotesis (Hi) yang menyatakan adanya pengaruh antara metode mengajar yang diterapkan guru dengan perkembangan prestasi siswa kelas XII SMAK Seminari Garum. 6.2 Saran 6.2.1 Bagi Guru Hendaknya guru lebih memperhatikan kebutuhan dan kemampuan siswa dalam menangkap materi pelajaran yang diberikan, sebab dengan memperhatikan hal tersebut akan memampukan guru untuk memilih metode mengajar yang sesuai dengan materi, siswa dan kondisi lingkungan di sekitar kelas. Metode mengajar yang variatif membantu siswa agar tidak bosan dan mengantuk dalam PBM di kelas, maka hendaknya bapak-ibu guru menerapkan bukan hanya satu metode mengajar dalam PBM di kelas. Dengan demikian siswa tidak merasa bosan apalagi mengantuk, serta prestasi belajar siswa dapat semakin berkembang. Hendaknya bapak-ibu guru mencoba menerapkan metode mengajar yang lain, agar dapat melihat metode mengajar yang lebih sesuai dengan materi pelajaran dan kemampuan siswa untuk menangkap materi pelajar yang diberikan, serta menyesuaikan dengan kondisi lingkungan. 6.2.2 Bagi Siswa Hendaknya siswa mampu memahami dan mengerti bahwa setiap guru mempunyai metode mengajar yang berbeda. Sehingga metode yang digunakan tidak selalu sesuai dengan apa yang siswa harapkan dari metode yang digunakan oleh bapak-ibu guru di dalam kelas. Hendaknya siswa selalu berpandangan positif bahwa setiap metode mengajar yang digunakan bapak-ibu guru baik untuk perkembangan pengetahuan siswa, karena hal ini akan mendorong siswa untuk tidak berpandangan negatif dan akhirnya menimbulkan kebosanan, bahkan mengantuk saat PBM berlangsung. 6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya peneliti selanjutnya dapat lebih memperdalam pembahasan dari karya tulis ini, sehingga menjadi sumbangan yang baik dan positif bagi para guru berkaitan dengan metode mengajar dan perkembangan prestasi siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta DePorter Bobbi, Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung: Kaifa- PT Mizan Pustaka DePorter Bobbi, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie. 2000. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa- PT Mizan Pustaka Hoerr, Thomas R. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligences. Bandung: Kaifa- PT Mizan Pustaka Moleong, Lexy J. M.A. Prof. Dr. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Parsudi.IL. 2006. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Blitar: Seminari Menengah St. Vincentius a Paulo Shirran, Alex. 2008. Evaluating Student-Mengevaluasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Surya, Hendra, Drs. 2003. Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka Referensi dari sumber selain buku: http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2009/03/pemilihan-metode-mengajar-dan-prestasi.html (diunduh pada senin, 21 nopember 2011) http://krisna1.blog.uns.ac.id/2010/06/04/macam-macam-metode-mengajar/ (diunduh pada senin, 21 nopember 2011) http://ippind.wordpress.com/2010/02/12/cara-menghafal/ (diunduh pada senin, 21 nopember 2011) http://id.wikipedia.org/wiki/Proyektor_LCD (diunduh pada senin, 21 nopember 2011) LAMPIRAN Angket Penelitian Karya Tulis Ilmiah Kelas IV 1. Apakah guru-guru mempunyai cara mengajar yang khas? Sebutkan! 2. Bagaimana pengaruh metode mengajar yang diterapkan guru di kelas terhadap perkembangan prestasi belajar anda? Jelaskan secara singkat ! 3. Bagaimana cara mengajar guru yang paling ideal, yang mampu mengembangkan prestasi belajar anda selama ini? Jelaskan! 4. Adakah faktor lain baik internal maupun eksternal, yang berperan dalam perkembangan prestasi belajar anda selama ini? Sebutkan!
IBADAT SABDA TANPA IMAM HARI MINGGU/HARI RAYA PERARAKAN(Lagu Pembukaan-Berdiri) anda Salib dan Salam (Berdiri) P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus U : Amin P : Semoga Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus beserta kita U : Sekarang dan selama-lamanya Atau P : Tuhan sertamu U : dan sertamu juga Kata Pengantar/Pembuka(Berdiri) Pemimpin MENGARAHKAN umat kepada misteri yang dirayakan Pernyataan Tobat(Duduk) Umat menyesali & mengakui dosa dengan salah satu cara berikut: P+U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus, serta kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya kepada Allah Tuhan kita. P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin Atau: P : Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang hari. U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni. P : Aku mengakui dosaku dihadapan Tuhan, dan kesalahanku tidak kusembunyikan. U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni. P : Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia. U : Berbahagialah orang bila dosanya diampuni. P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin Tuhan Kasihanilah Kami (Duduk) P: Tuhan kasihanilah kami U: Tuhan kasihanilah kami P: Kristus kasihanilah kami U: Kristus kasihanilah kami P: Tuhan kasihanilah kami U: Tuhan kasihanilah kami Kemuliaan(Berdiri) Kemuliaan kepada Allah disurga Dan damai dibumi kepada orang yang berkenan pada-Nya Kami memuji Dikau, kami meluhurkan Dikau, Kami menyembah Dikau, kami memuliakan Dikau. Kami bersyukur kepada-Mu, Karena kemuliaan-Mu yang besar. Ya Tuhan Allah Raja Surgawi, Allah Bapa Yang Mahakuasa. Ya Tuhan Yesus Putera yang Tunggal. Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah Putera Bapa. Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. Karena hanya Engkaulah Kudus, Hanya Engkaulah Tuhan. Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. Bersama dengan Roh Kudus dalam Kemuliaan Allah Bapa.Amin Doa Pembukaan(Berdiri) P : Marilah Berdoa, … kini dan sepanjang masa. U : Amin LITURGI SABDA Bacaan Pertama(duduk) Seluruh umat mengikuti pembacaan dengan SIKAP MENDENGARKAN. L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah Mazmur Tanggapan(duduk) Untuk menanggapi Sabda Tuhan, ummendaraskan mazmur tanggapan atau kidung. Bacaan Kedua(duduk) Seluruh umat mengikuti pembacaan dengan SIKAP MENDENGARKAN. L : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah Alleluia(Berdiri) INJIL(Berdiri) P : Tuhan besrta kita U : Sekarang dan selama-lamanya P : Inilah Injil Yesus Kristus menurut… U : Dimuliakanlah Tuhan Bacaan Injil diakhiri dengan: P : Demikianlah Sabda Tuhan U : Syukur kepada Allah Homili (Duduk) Doa Aku Percaya Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi; Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat, dan dimakamkan; yang turun ketempat penantian pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati; yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja katolik yang kudus, Persekutuan para kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin DOA UMAT (Berdiri) BAPA KAMI (Berdiri) P : Atas petunjuk penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, maka beranilah kita berdoa. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam surga. berilah kami rejeki pada hari ini dan ampunilah kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Embolisme P : Ya Bapa, bebaskanlah kami dari segala yang jahat dan berilah kami damai-Mu. Kasihanilah dan bantulah kami supaya kami selalu bersih dari noda dosa dan terhindar dari segala gangguan, sehingga kami dapat hidup dengan tenteram, sambil mengharapkan kedatangan Penyelamat kami Yesus Kristus. U : Sebab Engkaulah Raja, yang Mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya. KOMUNI (kalau tidak ada, KOMUNI BATIN) PENGUMUMAN (Duduk) DOA PENUTUP (Berdiri) P : Marilah berdoa, … demi Kristus Tuhan kita. U : Amin MOHON BERKAT (Berdiri) P : Semoga Tuhan beserta kita U : Sekarang dan selama-lamanya P : Semoga kita semua diberkati oleh Allah Bapa yang Mahakuasa Demi nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus. U : Amin PENGUTUSAN (Berdiri) P : Saudara sekalian dengan ini Ibadat Sabda kita telah selesai, U : Syukur kepada Allah P : Marilah pergi kita diutus U : Amin LAGU PENUTUP (Berdiri) Apabila dalam Ibadat Sabda ada komuni, tatacaranya seperti di bawah ini Setelah Bapa Kami, Pemimpin Ibadat berkata: P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan meresapkan dalam hati. Sekarang kita akan menerima Tuhan pribadi dalam sakramen Mahasuci, supaya Dia lebih bersatu dalam kehidupan dan diri kita, dan menjadi kekuatan yang meneguhkan iman kita. Marilah kita hening sejenak, nenyiapkan hati kita masing-masing. Semua umat hening dan orang yang berwenang membagikan Tubuh Kristus mengambil Hosti Kudus di tabernakel, dan mempersiapkan. Pemimpin Ibadat kemudian berkata: P : Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Tuhan Yesus pernah bersabda: “ Akulah Roti Hidup yang turun dari surga. Barang siapa menerima Hosti ini akan hidup kekal.” Hosti diangkat. P : inilahRoti hidup yang turun dari surga, Berbahagialah orang yang diundang ke Perjamuan-Nya. U : ya Tuhan saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh. P : Tubuh Kristus U : Amin

Jumat, 18 Desember 2009

PENGARUH INTERNET TERHADAP EFEKTIVITAS STUDI

PENGARUH INTERNET TERHADAP EFEKTIVITAS STUDI

SEMINARIS KELAS XA SEMINARI ST. VINCENTIUS A PAULO GARUM TAHUN AJARAN 2009-2010

Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS I Bidang Studi Keseminarisan

Oleh:

Antonius Ardya Krisnata

Ferdian Dwi Prastiyo

Stevanus Danang Setiono

Seminari Menengah St. Vincentius A Paulo

Jl. Merdeka Timur 4-6 Garum-Blitar

2009

PRAKATA

Makalah ini berjudul PENGARUH INTERNET TERHADAP EFEKTIVITAS STUDI SEMINARIS KELAS XA SEMINARI ST. VINCENTIUS A PAULO GARUM TAHUN AJARAN 2009-2010. Pembuatan makalah yang menjadi tugas pengganti nilai UAS semester ganjil untuk pelajaran Keseminarisan kelas XI ini berawal dari pengamatan penulis tentang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat masa ini. Yang salah satu wujud nyata dari pesatnya perkembangan tersebut adalah adanya internet. Penggunaan internet bagi penggunaanya yang mayoritas adalah pelajar membawa dampak-dampak tertentu bagi efektifitas studi pelajar. Sebagai seorang pelajar, seminaris juga ikut "menggandrungi" internet. Oleh karena itu, makalah disusun untuk melihat pengaruh penggunaan internet terhadap efektifitas studi seminaris. Namun, dalam makalah ini hanya kelas XA tahun ajaran 2009-2010 yang akan dijadikan objek penelitian.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini tidak akan berwujud tanpa campur tangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. RD Laurentius Rony, selaku romo pengajar bidang studi Keseminarisan kelas XI yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini.

2. Ibu Yudith Siskaningtyas, selaku pengurus perpustakaan guru yang telah memperkenankan penulis untuk meminjam buku di perpustakaan guru.

3. Seminaris kelas XA, selaku objek penelitian penulis yang telah menyediakan waktu untuk pengisian angket serta wawancara.

4. Serta semua pihak yang membantu secara langsung maupun tidak langsung berkenaan dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga segala kebaikan Anda sekalian mendapatkan berkah dari Tuhan Yesus Kristus. Dan makalah ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis. Penulis juga menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih terdapat kekurangan, karena itu kritik, saran dan tanggapan yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis ini.

Garum, 30 November 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu yang diciptakan tentunya untuk salah satu sebab[1]. Itulah kiranya perkataan dari filsuf Yunani, Plato, yang agaknya relevan dengan keberadaan internet saat ini. Bila diruntut kembali, adanya masyarakat global yang membawa dunia pada zaman global di sebabkan oleh perkembangan teknologi. Yang salah satu bentuk konkritnya adalah internet. Dengan adanya internet, pertukaran informasi dan komunikasi seakan menjadi hal yang sangat mudah. Kemudahan dalam pertukaran dua hal tersebut membawa dampak positif dan negatif terhadap masyarakat pada umumnya.

Dampak tersebut juga terlihat dalam bidang studi. Secara singkat, dampak penggunaan internet dalam bidang pembelajaran akan berdampak pada hasil maupun proses pembelajaran tersebut. Dampak positif dan negatif penggunaan internet, bukan hanya berpengaruh pada dua hal tersebut saja, namun juga pada pikiran, perkataan dan perbuatan pembelajar sebagai pengguna internet. Berdasarkan pada masalah inilah, penulis menyusun makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

5. Apa pengaruh internet terhadap efektivitas studi seminaris kelas XA Seminari St. Vinsensius A Paulo Garum?

6. Apa tindakan yang harus dilakukan berkaitan dengan pengaruh internet terhadap efektivitas studi seminaris kelas XA Seminari St. Vinsensius A Paulo Garum?

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian makalah ini ialah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan pengaruh internet terhadap efektivitas studi seminaris kelas XA Seminari St. Vinsensius A Paulo. Garum.

2. Mengambil tindakan yang tepat berkaitan dengan pengaruh internet terhadap efektivitas studi seminaris kelas XA Seminari St. Vinsensius A Paulo Garum

1.4 Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilihat berdasarkan fakta atau realitas yang ada, dimana hasil dari penelitian kuantitatif adalah angka-angka. Sedangkan penelitian secara kualitatif dipakai dalam proses wawancara.

2. Populasi dan sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus[2].

Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian terebut disebut penelitian sampel[3]. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kitaa bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalahmengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

1.5 Metode Pengumpulan Data

1. Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner digunakan untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner[4].

2. Interviu (Interview) atau Wawancara

Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Interviewer). Interviu digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu (Arikunto 2002:132).

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

2.1.1 Pengertian Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network. Jika diterjemahkan secara langsung berarti jaringan yang saling terhubung[5]. Internet merupakan kumpulan komputer yang terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah jaringan. Disebut demikian karena internet menghubungkan komputer dan jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia menjadi sebuah jaringan komputer yang sangat besar.

2.1.2 Peran Internet

Secara umum, peranan internet dalam kehidupan sehari-hari adalah: (1) sebagai salah satu sumber data dan informasi. Sebagai sumber informasi, internet mampu menyimpan berbagai jenis informasi dalam jumlah yang tidak terbatas. Dan (2) Sarana pertukaran data serta informasi. Tanpa dibatasi jarak secara fisik, internet mampu digunakan sebagai sarana dalam pertukaran informasi dari satu komputer ke komputer lain.

2.1.3 Aplikasi dalam Internet

Dari sekian banyak aplikasi internet yang ada saat ini, yang paling banyak dikenal dan digunakan, antara lain World Wide Web, Electronic Mail, Mailing List, Newsgroup, Internet Relay Chat, File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Ghoper dan Ping[6].

2.1.3.1 World Wide Web (WWW)

World Wide Web atau www adalah dokumen-dokumen internet yang disimpan di server-server yang terdapat di seluruh dunia. Dokumen web tersebut dibuat dengan format Hypertext Markup Language (HTML). HTML digunakan untuk menyimpan informasi dalam bentuk teks, gambar, animasi, audio dan video.

2.3.2 Electronic Mail (E-mail)

E-mail adalah aplikasi untuk sarana komunikasi surat-menyurat dalam bentuk elektronik. File yang dapat dikirim melalui e-mail berupa file dokumen, gambar dan sebagainya.

2.1.3.3 Mailing List (Milis)

Milis adalah aplikasi internet yang digunakan sebagai sarana untuk berdiskusi dan bertukar informasi dalam suatu kelompok melalui e-mail. Milis dapat dikatakan sebagai bentuk lain dari e-mail, dimana setiap e-mail yang dikirim ke alamat milis akan dikirimkan ke seluruh alamat e-mail yang terdaftar sebagai anggota milis tersebut.

2.1.3.4 Newsgroup

Newsgroup adalah aplikasi internet yang diberfungsi sebagai sarana komunikasi satu sama lain dalam sebuah forum. Anggota-anggota forum dalam newsgroup umumnya memiliki kepentingan dan ketertarikan yang sama seerta membahas topik-topik tertentu.

2.1.3.5 Internet Relay Chat (IRC)

IRC adalah aplikasi internet yag digunakan untuk bercakap-cakap di internet atau chatting. Pada saat ini, aplikasi IRC telah mampu menampilkan gambar lawan bicara yang diambil melalui webcam.

2.1.3.6 FTP

FTP adalah singkatan dati File Transfer Protocol, yaitu cara antara sistem-sistem untuk menukar file-file, yaitu mengupload (mengirim) file-file atau mendownload (menerima) file-file[7].

2.1.3.7 Telnet

Telnet merupakan aplikasi internet yang digunakan untuk mengakses komputer yang letaknya jauh. Telnet dapat dijalankan apabila dua atau lebih komputer yang digunakan mempunyai alamat IP (IP addres), dan komputer pergguna juga harus mempunyai hak akses (user ID password) ke komputer yang dituju.

2.1.3.8 Gopher

Gopher merupakan aplikasi internet yang digunakan untuk mencari informasi berupa teks yang ada di internet. Untuk mendapatkan informasi melalui Gopher, pengguna harus harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di intenet.

2.1.3.9 Packet Internet Gopher (Ping)

Ping berfungsi untuk mengetahui apakah komputer yang digunkan pengguna tersambung dengan komputer lain. Pengecekan hubungan ini dilakukan dengan mengirimkan sejumlah paket data.

2.2 Efektivitas Studi

2.2.1 Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata dasar efektif. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan kata efektif sebagai hal yang dapat membawa hasil. Sedangkan efektivitas diartikan sebagai keefektifan, yang berarti keadaan yang berpengaruh, hal yag berkesan dan juga keberhasilan

2.2.2 Studi

Studi merupakan sinonim dari kata belajar. Kamus Besar Bahasa Indonesia menuliskan bahwa arti dari kata belajar adalah: berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Dalam hal ini, studi diartikan seluas-luasnya. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Romo Mangun[8]:

Belajar sejati terdorong oleh keyakinan dari dalam dan dalam suasana hati yang merdeka. Murid hanya belajar secara sejati, apabila ia punya perhatian, merasa diri terlibat dan melibatkan diri dalam materi belajarnya. Semua anak dari kodratnya dan dari dalam dirinya ingin tahu, ingin belajar, ingin mengembangkan diri. Murid adalah guru bagi dirinya sendiri.

2.2.3 Kehidupan studi di Seminari Garum

Studi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam kehidupan seminaris. Hal ini berkaitan dengan tujuan dasar pembinaan seminari yang mengarah pada pembinaan calon imam.

Dari beberapa hal yang dijelaskan dalam buku Tata Hidup Siswa mengenai studi tersebut, maka tujuan dan fungsi studi apabila dilihat dari tujuan pendidikan di seminari dan menurut Johanes Muller adalah sebagai berikut[9]:

7. Proses mempelajari sesuatu yang masih belum diketahui untuk diketahui

8. Proses untuk mengeksplorasi potensi atau bakat-bakat

9. Suatu proses di mana seseorang mencari untuk menemukan kehidupan

10. Semakin memiliki pengetahuan yang dapat menjembatani masalah-masalah sosial yang terjadi

11. Proses menemukan lima aspek pembinaan yang dihidupi di seminari

12. Proses menyelesaikan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat dan Gereja

13. Proses mendewasakan diri

14. Proses mencerdaskan diri dan bangsa

15. Proses mencapai cita-cita, dalam ini ialah imam/pastor

BAB III

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

3.1 Data Hasil Angket (Kuesioner)

Dalam pemaparan data hasil kuesioner ini akan disajikan data dalam bentuk diagram lingkaran. Satu diagram lingkaran mewakili satu pertanyaan yang ditanyakan pada lembar angket. Sesuai dengan jumlah pertanyaan yang berjumlah empat (4) pertanyaan, maka digunakan pula empat (4) diagram lingkaran. Setiap pemaparan data juga disertai alasan serta jumlah pemberi alasan, dengan harapan agar mampu menjelaskan serta mendiskripsikan secara jelas pengaruh penggunaan internet terhadap efektifitas studi seminaris kelas XA, Seminari Menengah St. Vincentius A Paulo Garum tahun ajaran 2009-2010.

3.1.2 Penggunaan internet sebagai salah satu sumber dalam pembelajaran

Berikut ini akan ditampilkan data mengenai penggunaan internet sebagai salah satu sumber dalam pembelajaran bagi seminaris kelas XA.

Pertanyaan : Internet merupakan sambungan yang memungkinkan pertukaran informasi bagi pengguna di seluruh dunia. Internet juga salah satu sumber dalam pembelajaran. Apakah hal ini benar-benar Anda lakukan (yang paling sering)?

Diagram 1 : Penggunaan internet sebagai sumber dalam pembelajaran

Dari diagram di atas ditemukan bahwa internet digunakan lebih banyak sebagai sumber dalam pembelajaran. Dari 20 seminaris kelas XA, 75% (15 orang) diantaranya mengatakan bahwa internet digunakan sebagai sumber pembelajaran. Sedangkan 25% (5 orang) mengatakan bahwa selama ini internet masih sering digunakan untuk hal-hal diluar tugas sekolah. Alasan-alasannya sebagai berikut.

Alasan:

Pilihan

Alasan

Jumlah

Ya

Mencari bahan tugas

15

Tidak

Download, chatting, mengirim e-mail atau mencari hal-hal lain diluar tugas

5

Total

20

3.1.2 Internet dapat meningkatkan minat belajar

Dibawah ini akan disajikan data mengenai internet dengan segala aplikasinya dapat meningkatkan minat belajar seminaris kelas XA.

Pertanyan : Apakah penggunaan internet mampu meningkatkan minat belajar Anda?

Diagram 2 : Internet dapat meningkatkan minat studi

Diagram di atas menggambarkan bahwa internet lebih banyak meningkatkan minat studi seminaris kelas XA. 75% (15 orang) mengatakan bahwa internet mampu meningkatkan minat studi mereka. Sementara 25% (5 orang) mengatakan bahwa internet tidak dapat meningkatkan minat studi mereka.

Berikut ini disajikan beberapa alasan mengenai jawaban-jawaban yang telah diutarakan berkaitan dengan pertanyaan tersebut.

  1. Alasan jawaban “ YA ” (A)

No

Alasan-alasan

Jml

1

Informasinya lebih luas dan lengkap.

10

2

Fasilitas yang disediakan oleh internet lebih lengkap dan bervariasi.

3

3

Membantu bereksplorsi tentang berbagai macam hal dan ilmu pengetahuan.

1

4

Banyak hal yang bisa didapat dan dikerjakan di internet.

1

Jumlah

15

b. Alasan jawaban “ TIDAK “ (B)

No

Alasan-alasan

Jml

1

Internet hanya sebagai alat bantu, minat belajar timbul dari dalam diri sendiri.

2

2

Malah ketagihan, jadi semua yang dipelajari hilang dan tugas terabaikan.

1

3

Karena fasilitas internet sering digunakan untuk hal-hal yang kurang baik.

1

4

Karena tugas diperoleh dengan instan/lebih mudah.

1

Jumlah

5

3.1.3 Internet dapat menurunkan minat belajar

Pada paparan data di bawah ini akan dipaparkan mengenai internet tang dapat menurunkan minat belajar seminaris kelas XA.

Pertanyaan : Apakah penggunaan internet mampu menurunkan minat belajar Anda?

Diagram 3 : Internet dapat menurunkan minat studi

Dari diagram diatas ditemukan fakta bahwa internet mampu menurunkan minat studi seminaris kelas XA. Sebanyak 50% (10 orang) mengemukakan bahwa internet dan aplikasi-aplikasinya mampu menurunkan minat studi. Sedangkan 40% (8 orang) mengemukakan bahwa internet tidak mampu menurunkan minat studi seminaris kelas XA. Sementara itu, 10% (2 orang) tidak mengutarakan jawaban mereka.

Berikut ini alasan-alasan yang dikemukakan oleh para seminaris kelas XA berkaitan dengan pertanyaan di atas.

a. Alasan-alasan untuk jawaban “Ya” (A)

No.

Alasan-alasan

Jumlah

1

Terjebak pada hal-hal yang kurang penting bagi pelajar

5

2

Membawa pengaruh negatif dalam perilaku, seperti malas

4

3

(Tidak memberikan alasan)

1

Total

10

b. Alasan-alasan untuk jawaban “Tidak” (B)

No.

Alasan-alasan

Jumlah

1

Salah satu sumber pembelajaran

3

2

Sesuatu yang dianggap biasa-biasa saja

1

3

Menjadi suatu hiburan

1

4

Bukan tempat mencari kesenangan, karena harus bayar

1

5

Jarang menggunakan

1

6

(Tidak memberikan alasan)

1

Total

8

3.1.4 Pengaruh umum internet terhadap kehidupan studi seminaris

Dibawah ini akan disajikan paparan data mengenai pengaruh umum internet terhadap kehidupan studi seminaris

Pertanyaan : Menurut Anda, apa pengaruh umum internet terhadap kehidupan studi seminaris?

Diagram 4 : Pengaruh umum internet terhadap kehidupan studi seminaris

Keterangan:

16. Manghambat proses studi (misal: menjadi malas)

17. Memperlancar proses studi (misal: menambah wawasan)

18. Tidak berpengaruh

Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa ada 25% (5 orang) seminaris kelas XA yang menyatakan bahwa pengaruh umum internet terhadap kehidupan seminari adalah menghambat proses studi. Sedangkan 60% (12 orang) seminaris menyatakan bahwa pengaruh umum inernet terhadap kehidupan seminaris adalah dapat memperlancar proses studi. Dan 5% (1 orang) memilih jawaban C, yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan internet terhadap kehidupan studi seminaris. Serta 10% (2 orang) seminaris tidak menjawab pertanyaan ini.

3.2 Data Hasli Wawancara

Dari proses wawancara yang dilakukan terhadap 3 seminaris kelas XA, diperoleh data-data seperti berikut ini.

Penulis mengajukan pertanyaan mengenai bagaimana perkembangan TIK saat ini, seminaris I dan seminaris III mengatakan hal yang hampir serupa bahwa perkembangan TIK saat ini mengalami kemajuan. Sedangkan seminaris II mengutarakan bahwa perkembangan TIK saat ini biasa saja. Ia menambahkan bahwa perkembangan yang terjadi saat ini tidak menunjukkan perkembangan yang ekstrim.

Pertanyaan kedua yang diajukan penulis adalah mengenai hubungan antara internet dengan efektivitas studi. Seminaris II dan seminaris III menyatakan bahwa mereka membutuhkan internet, terlebih saat banyak tugas yang membutuhkan referensi. Sementara itu, seminarisI menyatakan bahwa internet lebih pada pengembangan kreatifitas dalam studi, ia menuturkan kembali bahwa internet adalah sarana penunjang dalam studi.

Pertanyaan ketiga adalah mengenai pemanfaatan internet sebagai salah satu sumber pembelajaran. Jawaban dari seminaris I, seminaris II dan seminaris III menggambarkan hal serupa, karena lebih banyak digunakan untuk hal-hal diluar tugas sekolah, seperti: chatting, download lagu dan film. Sesungguhnya internet juga digunakan sebagai salah satu sumber referensi dalam pengerjaan tugas, namun frekuensinya masih sangat sedikit.

Pertanyaan keempat yang diberikan adalah apakah penggunaan internet mampu meningkatkan minat studi. Seminaris I dan seminaris II menyatakan bahwa hal tersebut memang benar, namun seminari III mengatakan bahwa internet kadang-kadang mampu menurunkan minat studi, karena dengan adanya internet membuat dia menjadi malas membaca buku dan malas mencari bahan referensi untuk tugas dari buku pelajaran, mereka memilih cara yang instan.

Pertanyaan kelima adalah apakah internet mampu menurunkan minat studi seminaris. Seminaris I dan seminaris II mengungkapkan bahwa internet tidak mampu menurunkan minat studi mereka, mereka mengatakanbahwa pengetahuan luas di internet membuat mereka menjadi lebih tertarik untuk mempelajarinya. Sedangkan seminaris III menyatakan bahwa adanya internet mampu menurunkan minat studinya, karena pada saat ada internet di seminari (saat jam studi malam), ia lebih memilih ntuk pergi ke ruang komputer untuk internetan daripada harus studi di kelas. itulah yang menyebabkan minat studinya menurun.

Pertanyaan keenam adalah pengaruh internet terhadap kehdupan studi seminari. Seminaris I dan seminari III mengungkapkan bahwa dengan adanya internet membuat mereka menjadi memiliki wawasan yang luas, meningkatkan kreatifitas yang mereka miliki dan bisa berkomunikasi dengan teman dan keluarga (chattingan). Sedangkan seminaris II mengutarakan bahwa internet (chatting) membuat ia menjadi kurang bisa menghidupi ritme hidup di seminari, sehingga membuat dia menjadi ingat sama teman-teman dan keluarganya di rumah. Selain itu, seminaris I dan seminaris III juga mengatakan bahwa internet membuat mereka malas membaca buku pelajaran saat ada tugas, menurunkan daya juang dan membuat ia menjadi berfikir tentang hal-hal yang tabu.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang dipaparkan dan analisis data yang yang telah ditampilkan pada Bab III, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Terbukti bahwa adanya pengaruh internet terhadap efektivitas stidu para seminaris, pengaruh tersebut baik secara positif maupun negatif. Dari hasil angket, didapatkan dampak positif penggunaan internet bagi seminaris kelas XA adalah merupakan sumber pembelajaran. Internet juga dianggap sebagai sumber pembelajaran yang mampu meningkatkan minat studi, karena informasi dan fasilitas yang luas dan lengkap serta mampu membantu bereksplorasi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan. Dan di sisi lain didapat pula bahwa internet mampu menurunkan minat studi karena fasilitas yang disediakan dapat menimbulkan perilaku negatif, seperti malas, copy- paste, kecanduan dan sebagainya. Namun di balik itu semua, diketahui bahwa pengaruh umum internet bagi seminaris kelas XA adalah memperlancar proses studi.

2. Berdasarkan data wawancara bahwa internet telah digunakan sebagai sumber pembelajaran. Penggunaan internet dapat meningkatkan efektivitas studi karena antara membantu dalam pengerjaan tugas serta membantu dalam pengembangan kreativitas. Intenet diyakini mampu meningkatkan minat studi, namun juga dapat menurunkan minat belajar, karena penggunaan internet dengan tujuan di luar studi yang menyebabkan ketagihan, serta membawa perilaku negatif seperti malas membaca buku dan terkesan tergantung pada internet saja. Secara umum penggunaan internet bagi seminaris kelas XA dapat membantu memperlancar proses studi, namun bila penggunaannya kurang bijak, akan mambawa dampak negatif dalam proses pembelajaran.

4.2 Saran

Learn is a process. Belajar adalah sebuah proses, yang dilakukan secara terus-menerus. Diharapkan belajar dapat memanfaatkan segala sumber pembelajaran dengan baik. Agar nantinya dapat meraih hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dengan terselesaikannya makalah ini, penulis memberikan saran-saran kepada beberapa pihak, antara lain:

1. Bagi seminaris Seminari Garum

Mulailah untuk menggunakan internet sebagai salah satu sumber pembelajaran secara bijak. Penggunaan internetpun memerlukan pengaturan waktu yang tepat, agar nantinya tidak ketagihan terhadap aplikasi-aplikasi internet yang kurang penting untuk pelajar, atau juga agar tidak terkesan copy-paste saat mengerjakan tugas. Sebagai seorang pelajar yang pembelajar, dahulukan apa yang harus didahulukan.

ANGKET PENELITIAN

1. Internet merupakan sambungan yang memungkinkan pertukaran informasi bagi pengguna di seluruh dunia. Internet juga salah satu sumber dalam pembelajaran. Apakah hal ini benar-benar Anda lakukan (yang paling sering)?

19. Ya B) Tidak

Alasan : a. Mencari bahan tugas

b. Download, chatting, mengirim e-mail atau mencari hal-hal lain diluar tugas

2. Apakah penggunaan internet mampu meningkatkan minat belajar Anda?

A) Ya B) Tidak

Alasan : (1)

3. Apakah penggunaan internet mampu menurunkan minat belajar Anda?

b. Ya B) Tidak

Alasan : (1)

4. Menurut Anda, apa pengaruh umum internet terhadap kehidupan studi seminaris?

3. Manghambat proses studi (misal: menjadi malas)

4. Memperlancar proses studi (misal: menambah wawasan)

5. Tidak berpengaruh

DATA HASIL WAWANCARA

Berikut ini akan disajikan rekapan hasil wawancara bersama tiga (3) orang seminaris kelas XA yang dilakukan dalam waktu yang tempat yang berdeda. Tiga (3) orang seminaris tersebut tidak berkenan untuk disebutkan namanya, dengan alasan privasi.

Menurutmu, bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini?

Seminaris I : Menurut saya, perkembangan secara global teknologi informasi dan komunikasi sudah baik. Dan sepertinya, prospek ke depan menuju masyarakat yang berpedoman pada neoliberalisme. Dan di Indonesia saat ini, dalam hal TIK, masih memerlukan pembenahan di beberapa hal supaya TIK dapat maju.

Seminaris II : Ya, saya merasa bahwa perkembangan TIK di zaman ini hanya biasa-biasa saja. Perkembangan yang terjadi tidak menunjukkan ke extriman.

Seminaris III: Perkembangan TIK pada masa ini berkembang pesat, yang dulunya hanya bisa berkomunikasi dengan tatap muka, sekarang sudah bisa berkomunikasi tanpa harus bertemu (jarak jauh), serta lebih mudah dalam mencari file/data di internet. Selain itu, kita juga bisa berkomunikasi jarak jauh dan bertatap muka, tanpa harus bertemu.

Apa hubungan antara internet dengan efektivitas studimu?

Seminaris I : Awalnya, pengetahuan semakin berkembang dalam studi saya, maka dari itu, saya harus mendukungnya dengan daya kreatif saya. Internet mendukung saya dalam pengembangan kreatifitas studi saya.

Seminaris II : Bagi saya, internet memang butuh, karena dengan internet tugas-tugas mudah di dapat. Dan saya menegaskan bahwa, internet sangan mendukung dalam pengerjaan tugas.

Seminaris III : Dengan internet akan lebih cepat dalam mencari data untuk referensi dalam pengerjaan tugas, serta lebih lengkap, lebih efektif, informasi lebih luas dan berwawasan luas.

Karena internet juga merupakan salah satu sumber dalam pembelajaran, dan apakah kamu memanfaatkan hal ini saat ke Warnet?

Seminaris I : Tidak saya kurang memanfaatkannya. Saya lebih sering mebuka e-mail, facebook dan yang lainnya. Dan kadang-kadang, yang tentang pengetahuan terakhir.

Seminaris II : Memang benar, saya sangat memerlukan internet dalam pencarian tugas-tugas dari bapak dan ibu guru, namun kadang-kadang saya sambil iseng mendengarkan musik serta membuka facebook.

Seminaris III : Dalam menggunakan internet kalau sudah memperoleh data yang dicari, maka saya akan menggunakan waktu yang sisa untuk chattingan, browsing diluar keperluan tugas, serta download lagu dan film. Saya juga mengatakan bahwa saat saya pergi ke warnet kalau ada tugas yang mendesak dan membutuhkan referensi yang lebih lengkap.

Apakah penggunaan internet mampu meningkatkan minat belajarmu?

Seminaris I : Ya, karena internet itu menarik.

Seminaris II : Benar sekali, namun kadang–kadang saya kurang memanfaatkan kesempatan untuk mengerjakn tugas (internet).

Seminaris III : Internet kadang-kadang menjadikan minat belajar saya jadi menurun, karena dengan adanya internet membuat saya malas mencari bahan referensi dari buku dan lebih mengandalkan internet, serta menjadikan saya malas dalam membaca buku.

Apakah penggunaan internet mampu menurunkan minat belajarmu?

Seminaris I : Tidak, karena pengetahuan yang luas dari internet menjadikan saya lebih tertarik untuk mempelajarinya.

Seminaris II : Tidak, karena minat pengguna internet dan internet adalah kebutuhan untuk pencarian tugas.

Seminaris III : Selain itu, kalau ada internetan di seminari saat jam studi malam saya lebih memilih untuk pergi ke ruang komputer dan internetan dari pada harus studi di kelas. Padahal saya tidak mencari tugas atau yang lainnya, melainkan melihat-lihat gambar animasi di internet serta mencari file yang tidak ada hubugannya dengan pelajaran. Itu semua menjadikan minat studi saya menjadi menurun.

Menurutmu, apakah pengaruh penggunaan internet bagi kehidupan studimu sebagai seminaris?

Seminaris I : Ada pengaruh positifnya, seperti saya menjadi dapat memandang secara global dan meningkatkan kreatifitas saya. Dan negatifnya, mambuat saya sering berfikir mengenai hal-hal tabu serta menurunkan daya juang saya.

Seminaris II : Bagi saya, internet tidak terlalu menggangu dalam studi tetapi efek dari facebook yang membuat hidup di semirani kurang saya jalani. Penyebabnya adalah ingat teman SMP di facebook, sehingga kangen rumah.

Seminaris III : Dalam penggunaan internet, saya juga memperoleh dampak baik positif maupun dampak negatif. Dampak positif internet bagi saya adalah pengerjaan tugas menjadi lebih mudah dan cepat, bisa chattingan, browsing, bereksplorasi dan memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Sedangkan dampak negatif bagi saya adalah menjadikan saya malas membaca buku saat ada tugas yang membutuhkan referensi yang lebih, ketergantungan pada internet dan mengganggu jam studi saya, khususnya jam studi malam.



[1]Harefa (2000:83)

[2]Arikunto (2002:108)

[3]Arikunto (2002:109)

[4]Arikunto (2002:108)

[5]Pandia (2004:2)

[6]Pandia (2004:2)

[7]Sidharta (1996:265)

[8]Pradipto (2007:68)

[9]Jegau (2008:18)